Breaking News

Aktivasi Kesadaran Publik dalam Kesenian, Membangun Relasi antara Seni dan Masyarakat Oleh: Dita Pahebong, S.Sn




BAJIKI-NEWS.COM.  Gowa  -  Kesenian di Kabupaten Gowa tampaknya menghadapi permasalahan mendasar dalam kaitannya dengan apresiasi publik. Mayoritas seniman mengeluhkan kurangnya perhatian serta ruang terhadap karya mereka. Di sisi lain, aktivitas berkesenian tampaknya terjebak dalam lingkaran sempit yang hanya berorientasi pada pengkaryaan dan melayani tawaran pentas. Hal ini mengakibatkan seni seakan menjadi dunia tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Fenomena ini kemudian dengan sendirinya mengalami  keterputusan antara seni dan publik, yang seharusnya seni menjadi bagian integral dalam ekosistem kesenian.

Melihat kondisi ini, tentunya diperlukan sebuah gagasan baru yang mampu menjembatani kesenjangan antara seniman dan masyarakat. Tawaran pemikiran ini saya sebut sebagai Aktivasi Kesadaran Publik dalam Kesenian, yang bertujuan untuk membuka ruang yang lebih luas bagi publik agar dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan berkesenian. Dengan demikian, kesadaran kolektif tentang pentingnya kesenian akan semakin mengakar dan berkembang.

beberapa problematika yang terjadi pada kesenian di Kabupaten Gowa yang pertama yaitu minimnya wadah atau ruang apresiasi publik  yang mengakibatkan kurangnya interaksi intens antara seniman dan publik. Kemudian Orientasi yang terbatas dimana sebagian besar seniman berfokus pada produksi karya dan memenuhi tawaran pentas, tanpa mempertimbangkan bagaimana seni dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat. Selain itu Seni terlalu Konservatif dan komersial yang kemudian seringkali menghambat dinamika kesenian, seniman menjadi terpaku pada pola tertentu dan kehilangan fleksibilitas dalam merespon perkembangan sosial. Dan yang terakhir yaitu banyak seniman yang secara tidak sadar terjebak dalam ketergantungan pada pesanan komersial, sehingga seni yang dihasilkan hanya berulang dalam pola yang sama. ketergantungan ini membatasi eksplorasi dan inovasi dalam berkesenian, hal ini yang membuat seni hanya berfungsi sebagai produk konsumsi tanpa menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam bagi masyarakat.

Gagasan Aktivasi Kesadaran Publik dalam kesenian ini berangkat dari pemikiran bahwa seni harus hadir dalam ruang publik secara lebih aktif (Seni Untuk Masyarakat), seni tidak hanya sekedar tontonan tetapi dijadikan sebagai medium komunikasi, refleksi sosial, dan instrumen perubahan budaya. 

ada beberapa point dalam Mengaktivasi Publik pada kesenian yaitu, menciptakan diskusi tentang seni yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Membuka akses bagi masyarakat untuk terlibat pada kegiatan kesenian, Menggeser paradigma berkesenian dari hanya pengkaryaan dan pesanan menjadi pengkaryaan yang berorientasi pada partisipasi masyarakat lokal di mana karya itu akan digelar.
Tentu, perubahan paradigma ini tidak mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah resistensi dari sebagian seniman yang telah terbiasa dengan pola berkesenian yang lebih eksklusif atau komersial. Selain itu, kurangnya dukungan dari pemangku kebijakan juga menjadi kendala dalam memperluas akses kesenian ke publik. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara seniman, komunitas, pemerintah, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem seni yang lebih inklusif.

Kesenian seharusnya tidak menjadi dunia yang terpisah dari realitas sosial masyarakat. Dengan mengusung arah berpikir tentang Aktivasi Kesadaran Publik dalam Kesenian, kita dapat membuka ruang yang lebih luas bagi masyarakat untuk terlibat dan merasakan dampak positif dari seni. Dengan demikian seni tidak lagi sekedar menjadi objek tontonan, tetapi juga menjadi bagian dari kesadaran kolektif, maka apresiasi terhadap kesenian akan tumbuh dengan sendirinya. Inilah tantangan sekaligus peluang bagi dunia seni di Kabupaten Gowa agar lebih berdaya dan berdampak luas bagi masyarakat.

Sukwan
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - BAJIKI NEWS